Nugget daging kelinci sebagai alternatif protein hewani masyarakat Sekitar Cagar Alam Pegunungan Arfak
Rabbit meat nuggets as an alternative animal protein for Communities Around The Arfak Mountain Reserve
DOI:
https://doi.org/10.46549/igkojei.v4i2.381Keywords:
Nugget, Protein, Rabbit, The arfak mountains natural reserve area, Cagar alam pegunungan arfak, KelinciAbstract
ABSTRACT
Sigim and Sinaytousi Village communities are indigenous Papuans who live in buffer zones adjacent to Arfak Mountains Nature Reserve (CAPA). People with low of education, especially the economy, encourage community members close to the CAPA area to exploit forests to obtain animal food through poaching. Efforts to solve the problem using participative sociocultural approaches with transfer methods of science and technology, in the form of training and assistance in the production and processing of rabbit as an alternative animal protein. (2) Group partners have been able to implement a good rabbit breeding system through increased management and population capability through natural breeding systems, (3) nugget products rabbit meat has been accepted by the villagers. The activity is expected to be able to socialize the group's partners to the village area around the buffer area of arfak mountain nature reserve.
Keywords: Meat; Nuggets; Protein; Rabbit
ABSTRAK
Masyarakat Kampung Sigim dan Sinaytousi merupakan suku asli Papua yang mendiami daerah penyangga yang berbatasan langsung dengan kawasan Cagar Alam Pegunungan Arfak (CAPA). Masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah terutama ekonomi sehingga mendorong anggota masyarakat yang berdekatan dengan areal CAPA untuk mengeksploitasi hutan untuk mendapatkan pangan hewani melalui perburuan liar. Upaya pemecahan masalah tersebut menggunakan pendekatan sosiokultural partisipatif dengan metode transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, berupa pelatihan dan pendampingan dalam produksi dan pengolahan hasil ternak kelinci sebagai alternatif protein hewani. Hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut diantaranya adalah (1) Mitra kelompok telah mampu memproduksi nugget daging kelinci secara mandiri (2) Mitra kelompok telah mampu menerapkan sistim beternak kelinci yang baik melaui peningkatan kemampuan manajemen dan populasi melalui sistim perkawinan alami, (3) Produk nugget daging kelinci telah diterima oleh masyarakat kampung. Kegiatan diharapkan mampu disosialisasikan mitra kelompok ke daerah kampung sekitar kawasan penyangga cagar alam pegunungan arfak.
Kata kunci: Daging; Kelinci; Nugget; Protein
Downloads
References
BPS, 2021. Distrik Minyambouw Dalam Angka. Manokwari. Badan Pusat Statistik Manokwari.
Hamid, P., H., Rini W., Widagdo, S., R., Sigit, P., dan Slamet, R. 2021. Peningkatan Pengetahuan Peternak di Kab. Sleman dalam Pemecahan Masalah Budidaya Kelinci untuk Diversifikasi Daging. Proceeding Senadimas Undiksha682 - 685.
Hartadiyati, E., dan Wiwik, K. 2022. Pelatihan Peternakan Kelinci Berkelanjutan Berbasis Zero Waste-Hidroponik untuk Meningkatkan Peluang Usaha di Desa Kayen Kabupaten Pati. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Kumakula, 5(1); 64-73. https://doi.org/10.24198/kumawula.v5i1.35877
Hayati, N., Rahmawati, S., Made, U., Maksum, H., Lasmini, S. A., dan Rosmini, R. 2020. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penerapan Teknik Integrasi TanamanTernak Berbazis Zero Waste Agriculture. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1); 198-205. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i1.4596
Manik, H dan Agustinus Kilmaskossu. 2013. Ekologi Persarangan Burung Maleo Gunung (Aepypodius arfakianus) di Kawasan Cagar Alam Pegunungan Arfak-Papua Barat. Seminar Nasional Biologi PBI XXII. Purwokerto: 311-315.
Manik, H., Lukas Y. Sonbait dan Dariani Matualage. 2014. Inkubator Multi Fungsi Sebagai Wirausaha Baru Masyarakat Sekitar Cagar Alam Pegunungan Arfak. Prosiding Seminar Hasil Hasil Pengabdian Pada Masyarakat, 12-17. UNMAS press.
Manik, H., Sangle Y. Randa dan John A. Palulungan.2021. Pelatihan Pembuatan Dendeng Bagi Kelompok Pemburu dan Penjual Daging Rusa di Kampung Ukopti, Kawasan Penyangga Cagar Alam Pegunungan Arfak Papua Barat. Jurnal pengabdian Masyarakat IGKOJEI, 1(1). https://doi.org/10.46549/igkojei.v1i1.151
Yulianingsih, W., Rivo N., Widodo, dan Widya, N. 2021. Konservasi Kelinci Sebagai Wahana Edukasi dan Rekreasi Lingkungan Bagi Masyarakat Sekitar Kampus UNESA. Jurnal Pengabdian Masyarakat Transformasi dan Inovasi, 1(2); 108-114. https://doi.org/10.26740/jpm.v1n2.p108-114
Syarifudin, D., Supratignyo, A., dan Reza M., S. 2019. IbM Kelompok Usaha Wanita Budidaya Kelinci Pedaging di Desa Wargasaluyu Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat E-DIMAS, 10(1); 49 - 60. https://doi.org/10.26877/e-dimas.v10i1.2663
Suryana, N., K. 2017. Peningkatan Pendapatan Kelompok Peternak Kelinci Melalui Nilai Tambah Produksi. Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo, 1(2); 14 - 24. https://doi.org/10.35334/jpmb.v1i2.343
Susilorini, T., E., Manik E. Sawitri dan Murharlien.2011. Budidaya 22 Ternak Potensial. Jakarta. Penebar Swadaya.
Zakaria, H., M., Mochamad, F., R. dan Muhammad, N., H.2023. Fasilitasi Pembelajaran Usaha Ternak Kelinci dalam Rangka Penciptaan Wirausaha Baru di Bidang Pertanian. Jurnal ABDIMASA Pengabdian Masyarakat, 6(1); 37- 41.

Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Hotlan Manik, Fransiska R. V. Sitanggang, Lukas Y. Sonbait, Freddy Pattiselanno, John Arnold Palulungan, Alnita Baaka, Angelina N. Tethool, Evi W. Saragih, Noviyanti, Merlyn N. Lekitoo

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
License and Copyright Agreement
In submitting the manuscript to the journal, the authors certify that:
- They are authorized by their co-authors to enter into these arrangements.
- The work described has not been formally published before, except in the form of an abstract or as part of a published lecture, review, thesis, or overlay journal. Please also carefully read IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Posting Your Article Policy at https://journal.fapetunipa.ac.id/index.php/igkojei/policy/publicationethics
- That it is not under consideration for publication elsewhere,
- That its publication has been approved by all the author(s) and by the responsible authorities – tacitly or explicitly – of the institutes where the work has been carried out.
- They secure the right to reproduce any material that has already been published or copyrighted elsewhere.
- They agree to the following license and copyright agreement.
Copyright
Authors who publish withIGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.